1. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi adalah keseluruhan jumlah subjek atau obyek yang akan diteliti.
Populasi dalam ilmu sosial adalah manusia dalam suatu masyarakat.
Besar atau jumlah populasi ada yang dapat ditetapkan secara pasti dan ada yang tidak dapat ditetapkan secara pasti.

2. POPULASI YANG PASTI JUMLAHNYA
Populasi tertentu dapat ditetapkan dengan jelas jumlahnya, karena dicatat keanggotaannya secara ketat.
Mahasiswa aktif pada suatu jurusan di perguruan tinggi tertentu dapat ditetapkan dengan pasti jumlahnya,
misalnya secara keseluruhan berjumlah 635 orang.
Penduduk pada suatu RT atau kelurahan berdasarkan data pada RT ataupun kantor kelurahan dapat diketahui dengan pasti jumlahnya.

3. POPULASI YANG TAK PASTI JUMLAHNYA
Populasi tertentu sulit untuk dapat ditentukan dengan jelas jumlahnya.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh jumlah populasi yang sangat besar dan tidak dilakukannya pendataan anggota populasi.
Pengunjung suatu mal, ibu-ibu yang berbelanja di suatu pasar tradisional, pembaca koran atau media tertentu sebenarnya ada jumlahnya, tetapi sukar untuk dapat ditetapkan secara tegas besarnya.
Contoh : penggemar artis atau band contoh populasi yang tak pasti jumlahnya.

4. SAMPEL PENELITIAN
Bagian dari populasi penelitian yang dipilih sebagai wakil/representatif dari keseluruhan untuk diteliti.
Contoh: monster, representant, atau wakil dari populasi.

5. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM MENGGUNAKAN SAMPEL
Homogenitas–heterogenitas populasi penelitian.
Banyak tidaknya variabel ekstra.
Perlu tidaknya dilakukan analisis subkelompok.
Tersedia tidaknya tes statistik.

6. LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN
Mengidentifikasi karakteristik populasi.
Menentukan teknik penentuan sampel.
Menetapkan besarnya sampel.
Memilih sampel sesuai dengan teknik dan besar yang telah ditetapkan.

7. TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL PENELITIAN
1. Simple random sampling
2. Quota sampling
3. Purposive sampling
4. Insidental sampling
5. Snowball sampling
6. Area sampling
7. Stratified sampling
8. Systematic sampling
9. Cluster sampling

1. SIMPLE RANDOM SAMPLING
– Sampel dipilih secara acak dari populasi sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
– Penentuan dapat dilakukan dengan cara diundi, menggunakan tabel random, ataupun randomisasi komputer

2. MENENTUKAN SAMPEL DENGAN TABEL RANDOM
– Tentukan besarnya populasi dan sampel, misalnya N = 50  n = 10% N sehingga n = 5
– Buat daftar lengkap dari anggota populasi  dinomori
– Misalkan tabel random sebagai berikut
– 234 456 334 334 456 122
– 223 321 456 333 452 876
– 324 556 654 784 555 675
– 125 243 342 678 987 065
– Dari tabel random dibaca angka yang ada dan ditemukan bahwa sampel penelitian bernomor urut 23, 44, 33, 43, 34

3. QUOTA SAMPLING
– Tetapkan besarnya sampel
– Peneliti menghubungi sampel yang paling mudah ditemui
– Dilakukan sampai jumlah yang diinginkan terpenuhi

4. PURPOSIVE SAMPLING
– Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui karakteristik populasi dan penetapan syarat sampel
– Peneliti menetapkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik sampel yang akan dipilih (syarat-syarat)
– Subjek diambil dari populasi dengan ketentuan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan

5. CONTOH PENERAPAN PURPOSIVE SAMPLING
– Peneliti akan melakukan pemecahan masalah kesulitan belajar siswa
– Populasi ditetapkan siswa dalam suatu kelas
– Syarat-syarat dari sampel ditetapkan: memiliki nilai akademis 3K, jumlah absensi dalam satu semester > 12x, keterlambatan > 3x
– Dari syarat tersebut akhirnya dicari siswa dari kelas yang dijadikan populasi, misalnya ditemukan sebanyak 7 orang. Maka ke-7 orang inilah yang dijadikan sampel penelitian

6. INSIDENTAL SAMPLING
– Jumlah sampel ditentukan
– Sampel dipilih secara kebetulan
– Tidak menggunakan suatu syarat khusus yang kaku
– Contoh:
– Survey Pendapat konsumen suatu produk, perusahaan menetapkan 100 orang pengunjung pertama pada stand produk sebagai sampel.

7. SNOWBALL SAMPLING
– Tetapkan jumlah sampel
– Sampel diambil secara berantai dari responden satu ke responden berikutnya
– Peneliti hanya menetapkan responden pertama
– Responden berikutnya ditunjuk oleh responden sebelumnya
– Contoh: a1 2 b1 2 3 3

8. AREA SAMPLING
– Tentukan area yang akan disampling, misalnya: Kota Pontianak dibagi menjadi Pontianak Barat I, Pontianak Barat II, Pontianak Timur I, Pontianak Timur II, Pontianak Utara, Pontianak Selatan
– Wilayah tersebut kemudian diundi atau diacak untuk menentukan 3 area sebagai sampling, misalnya dihasilkan Pontianak Barat I, Pontianak Selatan, dan Pontianak Timur I
– Tetapkan besar populasi di setiap area, kemudian setarakan dengan jumlah sampel yang dibutuhkan – area lain tidak diambil sebagai sampel

9 SISTEMATIK SAMPLING
– Tetapkan ukuran sampel: n
– Bagi populasi N kedalam kelompok k individual dengan k = N/n
– Secara acak seleksi sampel dari kelompok yang ada sampai sampel yang dibutuhkan terpenuhi
N = 64 n = 8 k = 8 First Group

10. STRATIFIED SAMPLING
– Population Divided into 2 or More Groups According to Some Common Characteristic
– Simple Random Sample Selected from Each Group
– The Two or More Samples are Combined into One

11. CLUSTER SAMPLING
– Population Divided into Several “Clusters,” Each Representative of the Population
– A Random Sampling of Clusters is Taken
– All Items in the Selected Clusters are Studied
Population divided into 4 clusters Randomly selected 2 clusters