1. Pengetikan
Paper atau Skripsi diketik pada kertas ukuran A4 (80g) dengan jenis huruf “Times New Roman” ukuran font 12 pt. Jarak batas (margin) dari pinggir kiri 4 cm sedangkan dari pinggir atas, kanan, dan bawah 3 cm. Nomor halaman diketik 1,5 cm dari pinggir atas dan 3 cm dari pinggir kanan. Spasi antara bab dengan subbab 4 spasi dan antara baris terakhir pada paragraf terakhir dengan subbab atau subsubbag 3 spasi. Naskah diketik 2 spasi, dan setiap awal paragraf dimulai pada ketikan ke tujuh atau satu ‘Tab”.

2. Penomoran Halaman
Bagian awal dari paper dan skripsi, yaitu mulai dari halaman kulit hingga halaman sebelum Bab Pendahuluan diberi nomor dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dstnya). Bagian isi, yaitu mulai Bab Pendahuluan hingga bagian akhir diberi nomor dengan angka arab (1, 2, 3, 4, 5, dstnya). Halaman pertama pada setiap bab tidak ditampilkan nomor halamannya. Nomor halaman ditempatkan di bagian atas sebelah kanan, 1,5 cm dari pinggir atas dan 3 cm dari pinggi kanan.

3. Penomoran Judul Bab, Subbab, dan Subsubbab
Penyusun judul bab, sub-bab, dan sebagainya tidak selalu sama bagi semua tulisan. Di bawah ini dikemukakan beberapa cara menetapkan judul dari bab, sub-bab, sub-sub-bab dan sebagainya. Judul bab ditempatkan di tengah-tengah dan diketik dengan huruf besar. Bila macam-macam sub-bab diperlukan, maka cara-cara di bawah dan di halaman berikutnya dapat diikuti :
a. Judul bab menggunakan angka romawi dan judul sub-bab menggunakan angka arab seperti : 1, 1.1, 1.1.1, (sebaiknya tidak lebih dari tiga tingkat). Jika lebih dari tiga tingkatan gunakan huruf arab seperti 1), a), (1), (a), i), dst.
b. Judul bab menggunakan huruf arab (capital) dan angka romawi, kemudian diikuti angka arab untuk judul sub-bab dengan huruf arab (capitalized each word). Judul sub sub-bab berikutnya digunakan huruf arab (sentence case). untuk judul sub-bab dan selanjutnya dapat menggunakan angka arab yang diberi tanda kurung.

4. Angka dan Satuan
Penggunaan angka atau lambang pada awal suatu kalimat harus dihindari. Angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, waktu, seperti: 1 Januari 1973; halaman 845; 27 persen; dan 10:00 pagi, dapat digunakan satuan metrik untuk semua keperluan. Hindari sistem bukan metrik.
Dalam tulisan ilmiah sebaiknya jumlah dan satuan ukuran dinyatakan dalam angka dan singkatan satuan tersebut, terkecuali bila satuan tersebut tidak didahului suatu jumlah misalnya: 220 AC, 16 cm, 3 ha, 10 kg, 50 kg KCL, 100 ppm GA, 5% H2SO4, Rp 125.000,00/ha, 10 g P2O5.tan-1, Rp 2.500/kg, Rp 50.000,00/HOK dan seterusnya. Untuk angka yang lebih kecil dari sepuluh gunakanlah kata-kata, dan untuk angka sepuluh atau lebih pakailah angka, misalnya: tiga bagian, 14 ekor sapi; tetapi dalam suatu seri atau rangkaian yang terdiri dari angka-angka dibawah 10 dan selainnya di atas 10, gunakan angka untuk semuanya. Bila angka-angka sangat besar diperlukan, dapat diganti, misalnya: 1.600.000 menjadi 1,6 juta atau tambahkan kata-kata lainnya seperti mega, kilo, mikro dan nilai pada satuan ukuran.
Untuk menyatakan suatu desimal, gunakan tanda koma. Ribuan atau kelipatan ribuan ditulis sebagai berikut: 10.000, 100.000 dan seterusnya yaitu dengan mencantumkan tanda titik sebagai tanda ribuan.
Seandainya sesuatu kalimat perlu dimulai dengan suatu lambang atau angka, maka lambang atau angka tersebut tidak boleh disingkat atau ditulis dengan angka. Lambang tersebut harus diketik lengkap, misalnya: centimeter dipakai untuk menyatakan tinggi tanaman, dan bukan cm …… dan seterusnya.

Tabel 1. Jenis dan Simbol Satuan
Jenis Satuan Simbol Satuan
Bobot atau berat ton, kg, g, mg
Volume atau isi m3, cm3, me, l, ml, μl
Panjang, jarak atau ketebalan km, m, cm, mm, μm
Luas km2, m2, ha
Waktu tahun, bulan, hari, jam, menit
Nilai Uang Rp., US$
Konsentrasi ppm, M, N, mol
Tenaga kerja HKP, HKW, HOK, HKT
Harga Rp./unit
Kecepatan km/jam, m/detik
Produktivitas kg/luas, kg/waktu, kg/orang
Kelembaban atau kejenuhan %
Curah hujan mm/tahun, mm/bulan
Suhu ℃

5. Cetak Miring (Italic)
Tipe Italic secara langsung dicetak miring atau ditandai dengan suatu garis di bawah kata. Kata-kata atau pribahasa asing harus dicetak miring atau diberi garis di bawahnya, misalnya et al.; i.e.; e.g.; viz.; a priori. Tat a tat; dan sebagainya. Demikian pula dengan nama latin atau daerah suatu tanaman atau binatang, misalnya: Oryzasativa L, pare, Thiobacilliumferroxidens, Temple dan Colmer.

6. Tengah-tengah (Centered)
Persamaan matematika, rumus dan tabel sederhana harus ditempatkan di tengah-tengah kertas. Kutipan yang melebihi tiga baris diketik satu spasi dan lima spasi dari batas kiri dan kanan daerah pengetikan.

7. Pemisahan Kata di Akhir Baris (Hyphenation)
Kata-kata dapat dipisah menurut ketentuan tata bahasa. Pemisahan ini kadang-kadang diperlukan agar pinggir kanan menjadi selurus-lurusnya. Suatu kata pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata asing harus mengikuti tata cara yang dikemukakan dalam rumus bahasa asing tersebut.

8. Paragraf (Paragraph)
Satu baris dari suatu paragraf tidak boleh diketik pada halaman berikutnya atau ditinggalkan pada dasar halaman. Jangan memulai suatu paragraf baru pada dasar halaman, terkecuali bila ada cukup tempat sedikitnya untuk dua baris.

9. Tabel (Table)
Semua tabel harus diberi nomor urut dengan satu angka arab, misalnya: Tabel 1, Tabel 2, dan seterusnya atau Tabel 1.1, Tabel 2.3, dan seterusnya. Tabel ditempatkan dalam teks tiga spasi di bawah dan di atas kertas teks. Tabel yang diperlukan dalam teks pembicaraan disingkat dengan Tabel 1, Tabel 2, atau Tabel 1.1, Tabel 1.2, dan seterusnya.

Tabel 1. Estimasi Koefisien Regresi Fungsi Produksi Cobb-Douglas dalam Usahatani Padi Sawah di Desa Penelitian (Model 4)

Tabel berikutnya diketik dua spasi di bawah judulnya. Angka tabel dapat disusun satu atau dua spasi tergantung dari tempat, dengan catatan bahwa tabel tidak kelihatan padat dan mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya sejajar panjang halaman atau sejajar lembar halaman. Cara yang terakhir umumnya menggunakan satu halaman penuh.
Judul tabel ditempatkan di tengah-tengah dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tadi melebihi satu baris, maka kata tabel yang mendahului judulnya diketik dari pinggir kiri dan judul selanjutnya sesuai dengan batas kanan. Judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan dimulai tepat di bawah huruf pertama dari kata permulaan judul. Judul tabel harus singkat dan dengan sendirinya menjelaskan apa yang terdapat di dalam tabel tersebut.
Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, bilaingin diikutsertakan dalam teks. Bila dirasa perlu di samping tabel yang telah disederhanakan tadi, tabel yang terlalu luas ini dilampirkan sebagai tabel lampiran.
Data sekunder yang berupa tabel dan berasal dari satu sumber ditandai dengan mencantumkan nama penulis atau majalah di belakang judul tabel tersebut (lihat Tabel 2). Bila data sekunder tersebut merupakan suatu komplikasi dari berbagai sumber, maka tiap sumber ditandai dngan superskrip, dan superskrip itu dijelaskan sebagai catatan kaki atau disediakan satu kolom khusus yang menjelaskan sumber data (Lihat Tabel 3)

Tabel 2. Taksiran Besarnya Produk Marginal dengan Harga Faktor Produksi pada Usahatani Padi di Kecamatan Kampar, musim tanam 1994/1995 (Sakti Hutabarat, 1995)

Tabel 3. Situasi Beras di Propinsi Riau

10. Gambar (Illustration)
Gambar diketik pada halaman baru, tersendiri dan disusun seperti daftar tabel. Tidak dibedakan antara grafik, peta atau potret, semua bernomor urut angka arab.
Semua judul gambar ditempatkan seperti teks, kecuali bila ukuran tabel atau gambar mengharuskan penempatannya sepanjang kertas.
Gambar yang lebih besar dari ukuran kertas harus diperkecil tanpa mengurangi arti dari gambar tersebut. Bila gambar tidak mungkin diperkecil seperti peta, gambar dapat dilipat.
Semua gambar harus diberi judul. nomor dan judul gambar diketik dua spasi di bawah gambar. Judul gambar diketik diakhiri titik.
Semua gambar harus diberi nomor urut dengan huruf arab. Gambar ditempatkan dalam teks tiga spasi di bawah dan di atas kertas teks. Gambar yang diperlukan dalam teks pembicaraan disingkat dengan Gambar 1, Gambar 2, dan seterusnya.

Gambar 1. Rantai Pemasaran Kedelai

Gambar berikutnya diketik dua spasi di bawah judulnya. Angka dapat disusun satu atau dua spasi tergantung dari tempat, dengan catatan bahwa gambar tidak kelihatan padat dan mudah dibaca.
Judul gambar ditempatkan di tengah-tengah dan tidak diakhiri dengan titik. Bila judul tadi melebihi satu baris, maka kata gambar yang mendahului judulnya diketik dari pinggir kiri dan judul selanjutnya sesuai dengan batas kanan. Judul selebihnya diketik satu spasi di bawah baris di atasnya dan mulai tepat di bawah huruf pertama dari kata permulaan judul. Judul gambar harus singkat dan dengan sendirinya menjelaskan apa yang terdapat di dalam gambar tersebut.
Gambar yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam teks. Bila dirasa perlu di samping gambar yang telah disederhanakan tadi, gambar yang terlalu luas dilampirkan sebagai gambar lampiran.
Data sekunder yang berupa gambar dan berasal dari satu sumber ditandai dengan mencantumkan nama penulis, majalah atau bahan bacaan di belakang judul gambar tersebut. Bila data sekunder tersebut merupakan suatu komplikasi dari berbagai sumber, maka tiap sumber ditandai dengan superskrip, dan superskrip itu dijelaskan sebagai catatan kaki atau disediakan satu kolom khusus yang menjelaskan sumber data.